Friday, March 6, 2015

Catatan Perjalanan Umrah di Tanah Suci Madinah dan Makkah (1)

Ditawari Perdana Kartu, Pastikan Aktif Dulu Baru Bayar

Rombongan jamaah umrah dari Farfasa Tour & Travel mulai bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (8/2) pukul 06.45 WIB. Total jamaah umrah yang berangkat berjumlah 170 orang.
Rombongan terbagi dalam beberapa kelompok dan jadwal pemberangkatan. Khusus untuk jamaah yang berangkat dari Babat, Lamongan, berjumlah sekitar 40 orang. Selebihnya ditambah jamaah dari Malang, Tulungagung, Surabaya, Jember, dan Lamongan yang menuju langsung ke Bandara Juanda.
Tidak semua jamaah mengambil program perjalanan umrah yang sama. Menurut H. Muhammad Syukron Dalil, direktur PT Farfasa Nurul Qolbi, rombongan terbagi dalam tiga program. Yakni, program umrah 9 hari, 12 hari, dan 14-16 hari. Penulis sendiri pada program yang ketiga.
Beberapa nama tenar ikut bersama dalam rombongan. Di antaranya dosen dan Kaprodi Bahasa Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro Fathia Rosyida, anggota FPG DPRD Lamongan Nurul Huda, dan keluarga petinggi Garuda Airlines yang mengambil program umrah 9 hari.
Rombongan umrah, yang berangkat dengan pesawat Airbus Garuda Airlines 984 tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sekitar pukul 14.45 Waktu Arab Saudi (WAS), menempuh perjalanan sekitar 10 jam 25 menit. Waktu antara Arab Saudi dengan Indonesia berjarak sekitar empat jam, lebih dahulu dibandingkan Indonesia.
Rombongan tiba bandara King Abdul Aziz terminal haji dan umroh. Menurut Syukron Dalil, selama dua tahun terakhir ini kedatangan jamaah umroh lebih difokuskan di terminal haji dan umroh. "Biasanya di terminal internasional, namun sekarang lbh banyak diturunkan di terminal haji dan umrah," kata lulusan Ponpes Lirboyo, Kediri dan LPIA Jakarta yg mukim di Madinah tujuh tahun lebih itu.
Begitu mendarat, setelah melakukan pengecekan dokumentasi di Keimigrasian, hal yang sering dilakukan oleh jamaah adalah sesegera mungkin menghubungi keluarga di tanah air. Namun, bagi jamaah yang belum sempat memprogramkan ponselnya dengan sambungan telepon internasional atau yang aplikasi ponselnya tak bisa tersambung secara langsung, termasuk untuk Blackberry, jangan cemas.
Sebab, begitu anda mendarat dan menuju musala bandara, anda akan langsung bertemu dengan sejumlah outlet kartu perdana telekomunikasi Arab Saudi, bisa mobile, zain, dan sebagainya. Atau, biasanya anda akan langsung didekati oleh sejumlah penjual yang memang asli Indonesia, tetapi mukim dan bekerja di Arab Saudi.
Penulis misalnya, sempat mendapati dua pekerja dari Indonesia. Keduanya mengaku bernama Taufik dari Madura dan Adien dari Sukabumi. Keduanya menawarkan kartu perdana sekaligus cara mengaktifkannya.
Kehadiran penjual dari orang Indonesia ini cukup membantu, khususnya bagi jamaah yang mengalami kendala bahasa dan belum sempat menukarkan uang rupiah dengan riyal. Sebab, mereka juga melayani pembelian dengan rupiah.
Memang, harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal. Harga perdana untuk BB misalnya, mereka jual dengan rupiah seharga Rp 150 ribu hingga Rp 180 ribu, dengan paket seminggu hingga 10 hari. Atau kalau mau membayar dengan uang setempat 50 riyal.
Yang terpenting lagi, selama membeli kartu perdana dan pulsa, harus diperhatikan betul, apakah benar2 sudah aktif atau belum. Teknisnya, kita tunggu saja ponsel kita diaktifkan. Kalau sudah benar2 aktif, baru bayar. Jangan sampai uang sudah kita bayarkan, tetapi ponsel tidak atau belum aktif.
Rombongan tiba di maktab/hotel Bahauddin, yang berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi, sekitar pukul 23.00 WAS. Waktu tempuh dari Jeddah ke hotel di Madinah, sekitar 5 jam lebih atau sekitar 400 km. Sebenarnya, dari Jeddah mau ke Makkah lebih dekat, karena hanya berjarak naik bus 1,5 jam.
Namun, program umrah 12 dan 14 hari menuju Madinah dulu baru ke Makkah. Karena, rombongan akan mengambil miqat di Dzul Khulaifah (Bir Aly). Untuk rombongan program umrah 9 hari, usai dari Jeddah langsung mengenakan umrah untuk mengambil miqat di bandara King Abdul Aziz. (*/bersambung)

*) Tayang di Jawa Pos Radar Bojonegoro Edisi 12 Februari 2015, Halaman 25

No comments:

Post a Comment