Friday, March 6, 2015

Catatan Perjalanan Umrah di Tanah Suci Madinah dan Makkah (3)

Masjid Nabawi Diperluas, Bangunan Hotel Lama Tergerus

Selain Raudlah dan Baabu Jibril atau pintu Jibril, masih ada satu tempat lain di kompleks Masjid Nabawi yang sering menjadi jujugan jamaah haji atau umrah di Tanah Suci. Namanya juga sudah sangat terkenal, yakni Baaqi’. Dalam bahasa harfiahnya bermakna tempat pemakaman umum atau TPU.
Di kawasan Madinah, menurut ustad Rifai, guide Farfasa Tour & Travel, yang empat tahun terakhir ini tinggal di Makkah, Baaqi’ di kompleks Masjid Nabawi adalah satu-satunya TPU yang ada Madinah. Di Baaqi’ ini pula sejumlah sahabat Nabi SAW, termasuk Sayyidina Utsman bin Affan ra dan istri Nabi Aisyah ra, dimakamkan. Selain sahabat, Baaqi’ juga menjadi TPU masyarakat Madinah dan sekitarnya.
Bedanya, ada ciri antara makam sahabat dan istri Rasulullah. Semua sahabat nabi dan istrinya ditandai dengan pusara yang berbentuk segiempat. "Sedangkan makam masyarakat lainnya hanya ditandai dengan dua batu, yakni di kaki dan kepala dengan bentuk makam rata dengan tanah (tidak mengunduk, red)," ungkap pria asal Medan, Sumut itu.
Menurut Rifai, hingga kini kurang lebih ada 10 ribu makam yang ada di Baaqi’. Tentu saja tidak semua jenazah yang dikebumikan sejak dulu itu utuh. Sebab, jika jenazah orang awam, bukan yang termasuk golongan sahabat Nabi SAW, itu sudah tinggal tulang belulang, biasanya akan dimusnahkan oleh pemerintah setempat. Sehingga, tidak heran jika Baaqi’ masih tetap cukup sebagai TPU masyarakat kawasan Masjid Nabawi. Karena, makam lama bisa digunakan lagi untuk 'penduduk' baru yang masuk. 
Banyaknya masyarakat yang dimakamkan di Baaqi’ ini pula yang membuat Masjid Nabawi selalu mengadakan salat ghaib. Khususnya setiap selesai salat jamaah rawatib. Penulis memang membuktikannya sendiri. Selama enam kali (8-9/2)mengikuti jamaah di Masjid Nabawi, setiap selesai salam salat berjamaah wajib, selalu dilanjutkan dengan salat gaib. "Itu memang selalu dilaksanakan setelah jamaah rawatib," kata Rifai pria yang kuliah di Universitas Makkah itu.
Sayangnya, usai penulis berziarah di makam Rasulullah beserta kedua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, Baaqi’ sedang ditutup. Tak ada satupun jamaah umrah yang hari itu (9/2) dapat memasukinya. "Kalau dibuka, biasanya Baaqi’ juga ramai dikunjungi peziarah," tutur Rifai.
Di luar itu semua, kondisi Masjid Nabawi saat rombongan berada di Madinah, mengalami perubahan. Terutama di bangunan sisi utara. Di tempat tersebut banyak terpasang crane atau gondola yang sedang melakukan kegiatan konstruksi terhadap bangunan Masjid Nabawi. 
"Sekarang ini memang sedang ada proyek pelebaran Masjid Nabawi," terang Rifai. Bangunan masjid memang diperlebar ke arah utara (Yaman). "Proyek ini baru berjalan sekitar satu tahun ini oleh Raja Abdullah yang dua-tiga minggu lalu wafat," katanya.
Proyek pelebaran terus dikebut. Bahkan hingga malam sekalipun. Sampai-sampai bunyi denting mesin proyek dan raung kendaraan beratnya terdengar di pondokan rombongan umrah Farfasa Tour & Travel, di Bahauddin, yang memang hanya berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi.
Rifai mengungkapkan, pelebaran masjid ini menggerus sejumlah bangunan hotel tua yang sebelumnya berada di sisi utara masjid. Bukan tidak mungkin masjid ini akan terus meluas hingga mendekati wilayah Yaman.
Dan ini, kata Rifai, seperti yang sudah disabdakan Nabi SAW sebelumnya. Bahwa, kelak jika ummatku banyak, Masjid Nabawi akan sampai ke negeri Yaman. "Dan itu juga tetap masjidku," kata Rifai, mengutip hadits Nabi Muhammad SAW. Subhanallah. (*/bersambung) 

*) Tayang di Jawa Pos Radar Bojonegoro Edisi 14 Februari 2015, Halaman 33

No comments:

Post a Comment