Masjid Nabawi Diperluas,
Bangunan Hotel Lama Tergerus
Selain Raudlah dan Baabu Jibril atau pintu Jibril, masih ada satu tempat lain di kompleks Masjid Nabawi yang sering menjadi jujugan jamaah haji atau umrah di Tanah Suci. Namanya juga sudah sangat terkenal, yakni Baaqi’. Dalam bahasa harfiahnya bermakna tempat pemakaman umum atau TPU.
Di
kawasan Madinah, menurut ustad Rifai, guide Farfasa Tour & Travel, yang
empat tahun terakhir ini tinggal di Makkah, Baaqi’ di kompleks Masjid Nabawi
adalah satu-satunya TPU yang ada Madinah. Di Baaqi’ ini pula sejumlah sahabat
Nabi SAW, termasuk Sayyidina Utsman bin Affan ra dan istri Nabi Aisyah ra,
dimakamkan. Selain sahabat, Baaqi’ juga menjadi TPU masyarakat Madinah dan
sekitarnya.
Bedanya,
ada ciri antara makam sahabat dan istri Rasulullah. Semua sahabat nabi dan
istrinya ditandai dengan pusara yang berbentuk segiempat. "Sedangkan makam
masyarakat lainnya hanya ditandai dengan dua batu, yakni di kaki dan kepala
dengan bentuk makam rata dengan tanah (tidak mengunduk, red)," ungkap pria
asal Medan, Sumut itu.
Menurut
Rifai, hingga kini kurang lebih ada 10 ribu makam yang ada di Baaqi’. Tentu
saja tidak semua jenazah yang dikebumikan sejak dulu itu utuh. Sebab, jika
jenazah orang awam, bukan yang termasuk golongan sahabat Nabi SAW, itu sudah
tinggal tulang belulang, biasanya akan dimusnahkan oleh pemerintah setempat.
Sehingga, tidak heran jika Baaqi’ masih tetap cukup sebagai TPU masyarakat
kawasan Masjid Nabawi. Karena, makam lama bisa digunakan lagi untuk 'penduduk'
baru yang masuk.
Banyaknya
masyarakat yang dimakamkan di Baaqi’ ini pula yang membuat Masjid Nabawi selalu
mengadakan salat ghaib. Khususnya setiap selesai salat jamaah rawatib. Penulis
memang membuktikannya sendiri. Selama enam kali (8-9/2)mengikuti jamaah di
Masjid Nabawi, setiap selesai salam salat berjamaah wajib, selalu dilanjutkan
dengan salat gaib. "Itu memang selalu dilaksanakan setelah jamaah
rawatib," kata Rifai pria yang kuliah di Universitas Makkah itu.
Sayangnya,
usai penulis berziarah di makam Rasulullah beserta kedua sahabatnya, Abu Bakar
dan Umar bin Khattab, Baaqi’ sedang ditutup. Tak ada satupun jamaah umrah yang
hari itu (9/2) dapat memasukinya. "Kalau dibuka, biasanya Baaqi’ juga
ramai dikunjungi peziarah," tutur Rifai.
Di luar
itu semua, kondisi Masjid Nabawi saat rombongan berada di Madinah, mengalami
perubahan. Terutama di bangunan sisi utara. Di tempat tersebut banyak terpasang
crane atau gondola yang sedang melakukan kegiatan konstruksi terhadap bangunan
Masjid Nabawi.
"Sekarang ini memang sedang ada proyek pelebaran Masjid
Nabawi," terang Rifai. Bangunan
masjid memang diperlebar ke arah utara (Yaman). "Proyek ini baru berjalan
sekitar satu tahun ini oleh Raja Abdullah yang dua-tiga minggu lalu
wafat," katanya.
Proyek
pelebaran terus dikebut. Bahkan hingga malam sekalipun. Sampai-sampai bunyi
denting mesin proyek dan raung kendaraan beratnya terdengar di pondokan
rombongan umrah Farfasa Tour & Travel, di Bahauddin, yang memang hanya
berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Nabawi.
Rifai
mengungkapkan, pelebaran masjid ini menggerus sejumlah bangunan hotel tua yang
sebelumnya berada di sisi utara masjid. Bukan tidak mungkin masjid ini akan
terus meluas hingga mendekati wilayah Yaman.
Dan
ini, kata Rifai, seperti yang sudah disabdakan Nabi SAW sebelumnya. Bahwa,
kelak jika ummatku banyak, Masjid Nabawi akan sampai ke negeri Yaman. "Dan
itu juga tetap masjidku," kata Rifai, mengutip hadits Nabi Muhammad SAW.
Subhanallah. (*/bersambung)
*) Tayang di Jawa Pos Radar
Bojonegoro Edisi 14 Februari 2015, Halaman 33
No comments:
Post a Comment