Friday, March 6, 2015

Catatan Perjalanan Umrah di Tanah Suci Madinah dan Makkah (6)

Nikmatnya Umrah di Tengah Malam Jumat

Rombongan jamaah umrah dari Farfasa Tour & Travel meninggalkan Madinah, Kamis (12/2) sekitar pukul 15.00 WAS untuk memulai ibadah umrah, dengan mengambil miqat di Bir Aly (Dzul Khulaifah), sekitar 20 km dari Madinah. Agendanya, memang disengaja menjalankan umrah pada malam hari, persisnya Kamis malam Jumat.   
Rombongan tiba di Masjidilharam, Makkah Al-Mukarramah, sekitar pukul 21.00 WAS setelah menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Madinah. Setiba di Makkah, jalanan dan arus lalu lintas di kota suci umat Islam tersebut sangat padat.
Karena kebetulan, hari itu selesai salat Isya dan bersamaan dengan malam Jumat. Jamaah salat Isya dan umrah pada malam Jumat memang lebih ramai dibandingkan hari-hari biasa. "Warga Makkah dan sekitarnya kalau malam Jumat jumlahnya meningkat yang salat di Masjidilharam," kata ustad Rifai, guide Farfasa Tour & Travel.
Karena itu, tak heran kalau kemudian beberapa jalan menuju hotel tempat kami menginap, Al-Olayan Makkah Hotel, yang berjarak sekitar 400 meter dari Masjidilharam, sempat belum dibuka karena sempat ditutup lantaran kawasan sekitarnya digunakan untuk salat isya.
Dengan masih mengenakan pakaian ihram, berikut larangan-larangan yang masih harus dijaga, jamaah beristirahat sejenak di hotel, sebelum kemudian menuju Masjidilharam.
Menurut Rifai, Allah SWT menurunkan 120 rahmat di Masjidilharam. Yang 60 rahmat bagi orang yang thawaf, 40 bagi yang salat di Masjidilharam dan 20 rahmat lainnya bagi yang melihat Kakbah Baitullah.
"Di Masjidilharam amal baik dilipatkan menjadi 100 ribu kali dibandingkan di tanah lain (sebagian hadits menyebut 5000 kali, Red). Karena itu, raihlah kebanyakan sebanyak mungkin, anggap saja ini hari terakhir kita," pesan pria asal Medan, Sumatera Utara ini.
Sekitar pukul 24.00 WAS atau pas tengah malam, umrah dilakukan. Rasa penat dan lelah setelah menempuh perjalanan 6 jam harus ditahan, karena umrah harus dilakukan malam itu juga. "Kenapa kita pilih malam ini juga, karena kefadlilahan malam Jumat sebagai sayyidul ayyam," ungkap H. Syukron Dalil, direktur PT Farfasa Nurul Qolbi.
Karena malam Jumat, Syukron mengingatkan agar jamaah tetap kompak dan tidak terpisah. Sebab, meski sudah tengah malam, jumlah jamaah umrah yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk menjalankan thawaf sebagai salah satu rukun umrah, tidak pernah sepi. Malah terus bertambah hingga menjelang fajar.
Sampai-sampai, lantai dasar Masjidilharam sudah tidak mampu menampung lagi jumlah jamaah yang hendak thawaf. Sehingga, sebagian besar jamaah umrah, termasuk dari daerah dan negara lain, harus thawaf di lantai dua dan tiga.
Di lantai dua pun juga sudah penuh sesak dengan jamaah.  Perasaan haru biru, bahagia, dan mata berkaca-kaca tak terasa saat wartawan koran ini melihat langsung Kakbah, bangunan kubus berwarna hitam yang selama ini menjadi kiblat umat Islam sedunia.
Di Kakbah itu pula, dalam berbagai riwayat literatur Islam, malaikat melakukan thawaf. Begitu juga Nabi Adam as. Bangunan Kakbah ini sebelumnya hilang setelah terkena bah Nabi Nuh as. Lalu dibina dan dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim as dan putranya, Nabi Ismail as.   
Kondisi jamaah yang juga penuh sesak terjadi di lokasi sai, lari-lari kecil dari bukit shafa dan marwah. Lokasi sai tak jauh dari tempat thawaf. Ribuan orang berdesak-desakan untuk melakukan sai sebanyak tujuh kali.
Mereka tampaknya sama-sama berburu fadlilah maupun kemulyaan hari Jumat. Sehingga, ritual sai dan thawaf jauh lebih ramai dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Pada hari selain malam Jumat juga ramai, tapi kalau malam Jumat kayak begini memang lebih ramai lagi. Tapi Alhamdulillah, secara umum umrahnya berjalan dengan lancar," ujar Syukron. Prosesi umrah ditutup dengan tahallul, mencukur rambut. Sekitar pukul 03.00 dini hari Jumat (13/2), prosesi umrah wajib diselesaikan, meski dengan badan yang sangat letih. Alhamdulillah. (*/bersambung)

*) Tayang di Jawa Pos Radar Bojonegoro Edisi 17 Februari 2015, Halaman 29

No comments:

Post a Comment